APA YANG ANDA KETAHUI TENTANG CHATGPT
Large Language Model (LLM) atau model bahasa besar yang satu ini penuh dengan kontroversi pada saat diluncurkan ke publik (beta rilis) pada akhir tahun 2022 lalu. Tetapi, malah menjadi semakin terkenal dan banyak digunakan diberbagai kalangan dan berbagai negara. Yup, produk ini dikembangkan oleh sebuah organisasi bernama OpenAI yaitu ChatGPT.
ChatGPT adalah model bahasa yang dilatih dengan kumpulan data besar teks dan kode pemrograman. Model ini dapat menghasilkan kalimat teks, menerjemahkan berbagai bahasa, menulis berbagai jenis konten kreatif, dan menjawab pertanyaan Anda dengan cara yang informatif.
Sebenarnya banyak jenis LLM selain ChatGPT pada saat artikel ini terbit, termasuk pesaing terbesar besutan dari Google yaitu Bard, yang memiliki kemampuan yang tidak kalah dari ChatGPT. Tetapi dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai aspek dari ChatGPT, termasuk sejarah pengembangannya, kemampuannya dalam generatif teks, dan kemungkinan penggunaan dari model ini di masa depan.
1. Sejarah ChatGPT.
GPT (Generative Pre-trained Transformer) adalah sebuah model jaringan saraf buatan (artificial neural network) yang dilatih untuk melakukan tugas pemrosesan bahasa alami (Natural Language Program), seperti menjawab pertanyaan dan menghasilkan teks berdasarkan konteks tertentu. GPT didasarkan pada arsitektur Transformer yang dikembangkan oleh Google pada tahun 2017, dan kemudian diperluas dan dioptimalkan oleh OpenAI pada tahun 2018.
OpenAI awalnya adalah sebuah organisasi riset kecerdasan buatan nirlaba yang didirikan oleh beberapa tokoh ternama di dunia teknologi, seperti Elon Musk, Sam Altman, dan Greg Brockman. OpenAI merupakan kolaborasi antara para ahli dan peneliti di bidang kecerdasan buatan, linguistik, dan neurosains. Namun, sejak tahun 2020, OpenAI telah berubah menjadi perusahaan perseroan terbatas dan menutup akses ke kode, arsitektur, data, atau bobot model GPT. Hanya pengguna yang mendapatkan kunci API yang dapat menggunakan GPT.
ChatGPT adalah nama produk dari yang dikembangkan oleh OpenAI dan dibangun sebagai bagian dari seri model bahasa GPT. Seri ini dimulai dengan GPT-1 pada tahun 2018, yang memiliki 117 juta parameter. Setelah itu, OpenAI merilis GPT-2 pada tahun 2019, yang memiliki 1,5 miliar parameter. Kemudian, pada tahun 2020, OpenAI merilis GPT-3 yang memiliki 175 miliar parameter. Sebelum kuartal keempat 2021 OpenAI merilis sub-varian GPT-3 yaitu GPT-3.5, merupakan kumpulan API beberapa seri model seperti code-davinci-002, text-davinci-002, text-davinci-003, dan gpt-3.5-turbo-0301. Pada 10 April 2023 seri GPT-3.5 with Browsing (ALPHA) di rilis dengan fitur yang dapat mengakses dan browsing informasi secara online. Versi terbaru saat ini adalah GPT-4, dirilis pada tanggal 14 Maret 2023 dengan peningkatan parameter yang signifikan yaitu 1,3 triliun dan dapat memproses teks, gambar, audio dan video sebagai input dan output.
GPT-3 merupakan model bahasa terbesar dan paling canggih yang pernah dibangun pada saat peluncurannya. Sedangkan GPT-4 membuat para penulis, seniman dan konten kreator merasa tersaingi oleh AI. Namun, meskipun GPT sangat canggih, model ini tidak sepenuhnya sempurna dan masih memiliki kekurangan dalam memahami konteks dan dalam hal konsistensi.
Untuk memperbaiki kekurangan GPT-3, OpenAI memutuskan untuk meluncurkan ChatGPT sebagai model bahasa yang dirancang khusus untuk penggunaan pada aplikasi chatbot. Sehingga dapat digunakan publik diberbagai kalangan dan mendapatkan feedback untuk dianalisis sehingga dapat mengatasi beberapa kekurangan GPT-3 dalam hal kemampuan menghasilkan teks yang konsisten dan relevan dengan konteks.
Saat artikel ini update OpenAI memberikan 3 opsi pilihan pengguna yaitu ChatGPT gratis, ChatGPT-Plus dan ChatGPT-Enterprise.
2. Arsitektur ChatGPT.
ChatGPT didasarkan pada arsitektur Transformer yang terdiri dari beberapa blok pemrosesan yang saling terhubung. Setiap blok pemrosesan terdiri dari beberapa layer dan setiap layer memiliki beberapa sub-layer. Setiap sub-layer terdiri dari modul multi-head attention dan modul feedforward, yang masing-masing bertanggung jawab untuk memproses input dan menghasilkan output yang diolah.
ChatGPT dibangun menggunakan bahasa pemrograman Python, dengan dukungan dari beberapa pustaka pemrosesan bahasa alami (natural language processing) seperti PyTorch, TensorFlow, dan NLTK. PyTorch digunakan untuk pelatihan model dan TensorFlow digunakan untuk menjalankan model yang sudah dilatih.
ChatGPT memiliki arsitektur yang mirip dengan GPT-3, namun dengan beberapa perbedaan. ChatGPT memiliki jumlah parameter sekitar 6 miliar, yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan GPT-3 yang memiliki 175 miliar parameter. Meskipun jumlah parameter ChatGPT jauh lebih sedikit, model ini tetap mampu menghasilkan teks yang berkualitas tinggi dan konsisten.
ChatGPT juga dilatih dengan dataset yang berbeda dari GPT-3. Dataset yang digunakan untuk melatih ChatGPT lebih fokus pada bahasa sehari-hari dan bahasa percakapan. Hal ini membuat ChatGPT lebih cocok untuk digunakan pada aplikasi chatbot, yang biasanya lebih fokus pada percakapan daripada pada teks yang formal.
Perlu dicatat bahwa jumlah parameter bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan kinerja model bahasa. Faktor lain yang penting adalah kualitas data dan teknik pelatihan yang digunakan.
Saat ini ChatGPT menggunakan versi GPT-3.5 dan GPT-4. Terdapat perbedaan fitur yang signifikan antara GPT-3.5 dan GPT-4, beberapa fitur dari GPT-4 yang berbeda dari GPT-3.5 adalah:
- Input dan output multimodal: GPT-4 dapat menerima dan menghasilkan teks, gambar, audio, dan video sebagai input dan output. Ini memungkinkan GPT-4 untuk melakukan tugas-tugas seperti mengubah teks menjadi video, mengenali wajah atau objek dalam gambar, atau membuat musik atau suara.
- Kapasitas untuk multi-tugas: GPT-4 dapat melakukan berbagai tugas sekaligus dalam satu percakapan, seperti menulis cerita, membuat grafik, menjawab pertanyaan, atau melakukan perhitungan matematika. Ini memungkinkan GPT-4 untuk lebih fleksibel dan kolaboratif.
- Peningkatan akurasi: GPT-4 memiliki akurasi yang lebih tinggi dalam memahami dan menghasilkan bahasa alami, terutama dalam hal fakta, logika, dan konsistensi. Ini memungkinkan GPT-4 untuk lebih andal dan dapat dipercaya.
- Peningkatan keamanan: GPT-4 memiliki mekanisme keamanan yang lebih baik untuk mencegah penyalahgunaan, manipulasi, atau plagiarisme dari model. Ini memungkinkan GPT-4 untuk lebih aman dan bertanggung jawab.
Baca Juga: Chatbot, Kelebihan dan Kekurangannya.
3. Kelebihan dan batasan ChatGPT dalam Menghasilkan Teks.
Kelebihan dari ChatGPT adalah kemampuannya dalam memproses bahasa alami dan menghasilkan teks yang mirip dengan tulisan manusia. ChatGPT juga memiliki kapasitas memori yang besar, sehingga dapat mengingat konteks yang lebih panjang dan kompleks. Selain itu, ChatGPT memiliki kemampuan untuk melakukan transfer learning, yaitu memanfaatkan pengetahuan dari model-model sebelumnya untuk meningkatkan kualitas hasil.
ChatGPT juga memiliki kemampuan untuk menghasilkan teks yang bersifat kreatif dan tidak terduga. Dalam beberapa kasus, ChatGPT bahkan dapat menghasilkan teks yang terasa sangat manusiawi. Namun, meskipun ChatGPT memiliki kemampuan yang sangat canggih dalam menghasilkan teks, model ini masih memiliki beberapa kelemahan.
Selain itu, dengan mengadopsi GPT-4, kemampuan ChatGPT bertambah sehingga tidak hanya menghasilkan teks dengan akurasi bahasa yang tinggi tetapi juga dapat menerima dan menghasilkan gambar, audio dan video sebagai input dan output.
Kekurangan dari ChatGPT adalah meskipun mampu menghasilkan teks yang mirip dengan tulisan manusia, model ini tidak sepenuhnya mengerti makna dari teks tersebut begitu juga dengan gambar, audio dan video. Dapat menghasilkan informasi yang tidak akurat atau melanggar norma sosial, dan rentan terhadap bias dan terutama plagiarisme dari konten lain. Selain itu, pelatihan model ini memerlukan investasi waktu dan biaya yang signifikan.
4. Penggunaan ChatGPT di Masa Depan.
Meskipun ChatGPT memiliki beberapa kelemahan, potensinya di masa depan sangat menarik, terutama dalam aplikasi chatbot. Salah satu keunggulan penggunaan ChatGPT pada chatbot adalah kemampuannya menghasilkan teks yang konsisten dan berkualitas tinggi. Dengan begitu, ia bisa meningkatkan interaksi antara pengguna dan chatbot dengan memberikan respons yang sesuai dan relevan dengan konteks.
Selain itu, ChatGPT bisa menjadi alat yang berharga pada aplikasi-assistant, contohnya dapat membantu:
- Menghasilkan konten kreatif, seperti puisi, lirik lagu, cerita, blog, musik, gambar, video, kode bahasa pemrograman, skrip, email, pengecekan dokumen, dll.
- Menerjemahkan bahasa, hasil terjemahan oleh AI sangat berbeda oleh aplikasi terjemah secara umum yang menggunakan metode kata per kata. AI dapat menerjemahkan dalam bentuk pola kalimat yang digunakan dalam bahasa sehari-hari pada kalimat atau paragraf yang panjang.
- Menjawab pertanyaan, ChatGPT dapat menjawab pertanyaan dengan konsisten dan relevan pada Q & A sebuah produk tertentu jika dilatih dengan data yang benar. Sehingga dapat digunakan sebagai asisten AI sebuah perusahaan.
Kesimpulan.
ChatGPT adalah model bahasa canggih yang dirancang khusus untuk digunakan pada aplikasi chatbot. Meskipun model ini memiliki beberapa kelemahan, ChatGPT memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menghasilkan teks yang berkualitas tinggi dan konsisten. Model ini juga memiliki potensi besar untuk digunakan pada berbagai aplikasi chatbot di masa depan untuk meningkatkan interaksi antara pengguna dan chatbot. Dalam penggunaannya, harus diingat bahwa model ini rentan terhadap bias dan kurang mampu dalam memahami konteks yang kompleks. Oleh karena itu, penggunaan ChatGPT harus dilakukan dengan bijak dan hati-hati.
Penulis: Boemboe Alam.





Tidak ada komentar untuk "APA YANG ANDA KETAHUI TENTANG CHATGPT"
Posting Komentar